Hipertensi
atau tekanan darah tinggi adalah
salah satu kondisi yang diderita banyak orang saat ini.
Bila tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat mengarah ke penyakit seperti aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah arteri), meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, penyakit ginjal, dan bahkan kebutaan.
Bila tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat mengarah ke penyakit seperti aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah arteri), meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, penyakit ginjal, dan bahkan kebutaan.
Sekitar 90% kasus hipertensi tidak diketahui
penyebabnya (hipertensi esensial).
Faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hipertensi antara lain adalah:
Faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hipertensi antara lain adalah:
1. usia,
2. jenis
kelamin,
3. riwayat
keturunan,
4. pola
makan yang kurang sehat,
5. kurangnya
aktivitas fisik,
6. berat
badan berlebih,
7. kondisi
stres,
8. kebiasaan
merokok dan minum minuman beralkohol,
9. konsumsi
obat-obatan tertentu,
10. penyakit
lain yang diderita (misal jantung, ginjal, kadar kolesterol darah tinggi, dan
diabetes).
Tekanan darah normal secara
umum adalah 120/80 mmHg.
Nilai ini bervariasi untuk tiap orang.
Hipertensi sendiri tidak bisa disembuhkan, hanya bisa dikontrol dengan gaya hidup sehat.
Apabila tekanan darah seseorang mencapai minimal 140/90 mmHg, maka selain gaya hidup sehat, terapi obat mulai diberikan untuk membantu menurunkan tekanan darah.
Nilai ini bervariasi untuk tiap orang.
Hipertensi sendiri tidak bisa disembuhkan, hanya bisa dikontrol dengan gaya hidup sehat.
Apabila tekanan darah seseorang mencapai minimal 140/90 mmHg, maka selain gaya hidup sehat, terapi obat mulai diberikan untuk membantu menurunkan tekanan darah.
Anjuran Untuk Penderita Hipertensi
1. Biasakan
gaya hidup sehat dengan pola makan sehat (rendah garam dan rendah lemak) dan
olah raga teratur
2. Berhenti
merokok dan minum minuman beralkohol
3. Pertahankan
atau turunkan berat badan hingga kisaran normal
4. Belajarlah
mengendalikan stres
5. Periksa
tekanan darah secara teratur, terutama jika memiliki riwayat keluarga menderita
hipertensi
6. Jika
Anda sudah mengonsumsi obat-obat hipertensi, konsumsilah secara teratur
7. Jika
ingin menggunakan sediaan herbal, diskusikan dengan dokter Anda
8. Jika
Anda menggunakan kontrasepsi oral, diskusikanlah dengan dokter tentang perlu
tidaknya menghentikannya atau menggantinya dengan metode lain
Obat Tradisional Untuk Hipertensi
Obat antihipertensi
konvensional sering dikaitkan dengan banyak efek samping.
Oleh karena itu, banyak orang memilih menggunakan obat herbal —terutama di negara berkembang— karena efek sampingnya dianggap lebih kecil.
Meski begitu, banyak obat herbal yang digunakan hanya berdasarkan kata orang semata, belum terbukti secara ilmiah.
Hal ini akhirnya memicu para peneliti untuk membuktikan keefektifan dan keamanan obat herbal tersebut.
Oleh karena itu, banyak orang memilih menggunakan obat herbal —terutama di negara berkembang— karena efek sampingnya dianggap lebih kecil.
Meski begitu, banyak obat herbal yang digunakan hanya berdasarkan kata orang semata, belum terbukti secara ilmiah.
Hal ini akhirnya memicu para peneliti untuk membuktikan keefektifan dan keamanan obat herbal tersebut.
Dalam
artikel ini, akan kami paparkan obat herbal mana yang memang sudah teruji
secara ilmiah untuk mengobati hipertensi dan cara membuatnya. Termasuk obat
herbal mana yang relatif aman untuk ibu hamil. Sebagaimana kita tahu,
kebanyakan obat hipertensi tidak aman untuk ibu hamil. Padahal kondisi hipertensi
pada ibu hamil berbahaya bagi ibu maupun bayi.
Anda akan terkejut melihat
ternyata obat tradisional untuk hipertensi menyenangkan untuk dikonsumsi.
Bahkan kita sering mengonsumsinya sehari-hari.
1. Herba Seledri
Anda tahu Tensigard®?
Tensigard® adalah fitofarmaka di Indonesia yang digunakan untuk menurunkan
tekanan darah.
Fitofarmaka adalah sediaan herbal yang sudah terstandardisasi dan teruji aman dan efektif baik secara pra-klinis (objek hewan uji) dan klinis (objek manusia) untuk mengobati suatu penyakit.
Fitofarmaka adalah sediaan herbal yang sudah terstandardisasi dan teruji aman dan efektif baik secara pra-klinis (objek hewan uji) dan klinis (objek manusia) untuk mengobati suatu penyakit.
Salah satu kandungan
Tensigard® adalah ekstrak herba seledri.
Herba seledri sendiri relatif aman untuk dikonsumsi ibu hamil. Cara membuatnya adalah cuci 100 gram seledri utuh hingga bersih, lalu lumatkan. Tambahkan 1 cangkir air, kemudian peras dan saring. Selanjutnya direbus hingga mendidih. Setelah dingin, bagi untuk dua kali minum, pagi dan siang.
Herba seledri sendiri relatif aman untuk dikonsumsi ibu hamil. Cara membuatnya adalah cuci 100 gram seledri utuh hingga bersih, lalu lumatkan. Tambahkan 1 cangkir air, kemudian peras dan saring. Selanjutnya direbus hingga mendidih. Setelah dingin, bagi untuk dua kali minum, pagi dan siang.
PERHATIAN!!! Hal
yang perlu diperhatikan adalah jangan mengonsumsi herba seledri melebihi dosis
yang dianjurkan karena dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara
drastis.
Untuk herba seledri, disarankan tidak mengonsumsi lebih dari 1 gelas perasan seledri sekali minum.
Untuk herba seledri, disarankan tidak mengonsumsi lebih dari 1 gelas perasan seledri sekali minum.
2. Buah Mentimun
Buah
mentimun juga dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah.
Anda dapat mengonsumsinya langsung atau bisa juga dengan memarut 2 buah mentimun.
Hasil parutannya diperas kemudian disaring dan diminum sekaligus. Lakukan 2 sampai 3 kali sehari.
Anda dapat mengonsumsinya langsung atau bisa juga dengan memarut 2 buah mentimun.
Hasil parutannya diperas kemudian disaring dan diminum sekaligus. Lakukan 2 sampai 3 kali sehari.
PERHATIAN !!! Jangan
mengonsumsi buah mentimun lebih dari 2 biji besar untuk sekali makan karena
dapat menurunkan tekanan darah secara drastis.
3. Daun Teh
Teh,
terutama teh hijau, dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Kandungan teanin dalam teh hijau juga dapat membantu meredakan rasa tegang yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi dan membuat rileks.
Kandungan teanin dalam teh hijau juga dapat membantu meredakan rasa tegang yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi dan membuat rileks.
Untuk
membuat teh hijau sangat mudah. Anda cukup menyeduh tiga sendok teh hijau, atau
Anda dapat langsung menggunakan teh hijau celup, dengan satu cangkir air panas.
PERHATIAN!!! Jangan
mengonsumsi teh hijau lebih dari 5 cangkir sehari untuk menghindari efek
samping kafein.
4. Bawang Putih
Obat
herbal lain yang teruji sebagai penurun tekanan darah adalah bawang putih.
Dosis efektif bawang putih untuk mengobati hipertensi adalah 200-300 mg serbuk bawang putih 3 kali sehari.
PERHATIAN!!! Sebaiknya wanita menyusui tidak menggunakan bawang putih sebagai obat hipertensi.
Dosis efektif bawang putih untuk mengobati hipertensi adalah 200-300 mg serbuk bawang putih 3 kali sehari.
PERHATIAN!!! Sebaiknya wanita menyusui tidak menggunakan bawang putih sebagai obat hipertensi.
Selain
itu, sebaiknya jangan mengonsumsi bawang dalam keadaan perut kosong karena
dapat menyebabkan mual, kembung, muntah, dan diare.
Efek samping lain yang mungkin timbul adalah detak jantung menjadi cepat dan hipotensi ortostatik (penurunan tekanan darah saat berdiri dari posisi duduk atau berbaring, biasanya ditandai dengan merasa goyah saat berdiri).
Efek samping lain yang mungkin timbul adalah detak jantung menjadi cepat dan hipotensi ortostatik (penurunan tekanan darah saat berdiri dari posisi duduk atau berbaring, biasanya ditandai dengan merasa goyah saat berdiri).
5. Kelopak Bunga Rosela
Beberapa tahun lalu,
teh rosela sempat booming untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Teh rosela ternyata juga mampu mengobati hipertensi ringan (tekanan darah antara 140–159 mmHg).
Selain teruji efektif menurunkan tekanan darah, teh rosela juga dapat melindungi kesehatan jantung.
Teh rosela ternyata juga mampu mengobati hipertensi ringan (tekanan darah antara 140–159 mmHg).
Selain teruji efektif menurunkan tekanan darah, teh rosela juga dapat melindungi kesehatan jantung.
Cara
pembuatannya adalah dengan menyeduh 1,5 gram kelopak bunga kering atau segar
dengan 237 mL air mendidih. Biarkan sekitar 5-10 menit sebelum diminum.
Sediaan
herbal ini sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui.
Perlu selalu diingat,
pengobatan hipertensi baru akan berhasil jika disertai juga dengan gaya hidup
sehat.
Oleh karena itu, mari kita biasakan hidup sehat dari sekarang.
Demikianlah 5 Obat Tradisional Hipertensi yang Aman.
Semoga bermanfaat.
Oleh karena itu, mari kita biasakan hidup sehat dari sekarang.
Demikianlah 5 Obat Tradisional Hipertensi yang Aman.
Semoga bermanfaat.
Belum ada tanggapan untuk "5 Obat Tradisional Hipertensi yang Aman "
Posting Komentar