Kita semua tentu sudah tahu bahwa
gaya hidup kebanyakan orang zaman sekarang memicu banyak penyakit.
Kolesterol, diabetes, asam urat, hipertensi, stroke, dan penyakit jantung pun menjadi
‘primadona’.
Tidak cukup satu.
Biasanya penyakit-penyakit tersebut
diderita bersamaan karena penyakit yang satu akan memicu penyakit yang
lainnya.
Diabetes dapat meningkatkan kadar
kolesterol.
Kadar kolesterol yang diatas normal
dapat memicu Hipertensi.
Hipertensi dapat memicu penyakit
jantung dan Stroke.
Cobalah Anda mengecek kadar kolesterol
secara rutin.
Jangan menganggap bahwa penyakit
kolesterol hanya menyerang orang-orang berbadan gemuk.
Sering ditemui orang-orang berbadan
kurus ternyata menderita kolesterol.
Apalagi kolesterol tinggi pada
tahap awal biasanya tidak menunjukkan tanda-tanda.
Jika kadar kolesterol Anda melebihi
200 mg/dL, Anda harus waspada.
Lantas bagaimana cara menanganinya
jika Anda ternyata menderita penyakit kolesterol atau dalam istilah medisnya
disebut hiperkolesterolemia?
Jangan cemas!
Berikut kami berikan informasi
penting terkait hiperkolesterolemia termasuk cara mengobatinya dengan obat
tradisional.
Anda perlu tahu bahwa nilai kadar
kolesterol menggambarkan total dari kadar kolesterol dan atau Trigliserida di
dalam darah.
Kolesterol sendiri masih dibagi
menjadi 2,
HDL yang sering disebut kolesterol
baik, dan
LDL, yang sering disebut kolesterol
jahat.
Jika kadar kolesterol Anda diatas
normal, berarti Anda memiliki kadar LDL yang diatas normal, kadar HDL yang rendah
atau normal, dan kadar trigiserida yang diatas normal atau normal.
Hiperkolesterolemia bisa disebabkan
karena faktor keturunan, tetapi penyebab utamanya biasanya adalah kurangnya
aktivitas fisik dan diet tnggi lemak jenuh.
Hiperkolesterolemia bisa dicegah
hanya dengan perubahan gaya hidup.
Tapi jika tidak berhasil, dokter
akan merekomendasikan pengobatan.
Kolesterol sendiri sebenarnya bukan
senyawa yang jahat.
Tubuh kita memerlukan kolesterol
sebagai elemen esensial penyusun membran sel dan pembentuk hormon steroid serta
asam empedu.
Jika kekurangan kolesterol,
beberapa fungsi tubuh akan terganggu bahkan dapat menyebabkan kematian.
Bila Anda ingin menggunakan obat
tradisional dalam mengobati hiperkolesterolemia, Anda dapat menggunakan
tanaman-tanaman berikut ini.
Tanaman-tanaman obat ini sudah
teruji turun-temurun di masyarakat dalam mengurangi kadar kolesterol jahat.
Obat
Tradisional yang Teruji Efektif Mengobati Kolesterol
1.
Kunyit
Kunyit mengandung banyak senyawa
seperti minyak atsiri, kurkuminoid (kurkumin, dimetoksi kurkumin, dan
bidemetoksi kurkumin), dll.
Efek penurunan kadar kolesterol
jahat terutama dipengaruhi oleh kandungan kurkumin dan dimetoksi kurkumin.
Mekanisme kunyit dalam melawan
kadar kolesterol jahat adalah dengan menyusutkan kadar LDL.
Cara menyiapkannya adalah 0,5-1
gram rimpang kunyit kering direbus dalam air mendidih di atas penangas air,
tutup, diamkan 5 menit kemudian saring dan encerkan dengan perbandingan 1:10.
Minum 2 sampai 3 kali per hari setelah makan.
Bagi penderita batu empedu,
sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter apabila ingin mengonsumsi ramuan
ini.
2.
Daun Salam
Daun salam adalah salah satu bahan alami mengatasi
kolesterol. Tanaman ini mengandung polifenol, alkaloid, flavonoid, saponin, dan
triterpen.
Mekanisme daun salam menyusutkan kadar kolesterol
jahat adalah dengan menyusutkan kadar LDL dan meningkatkan kadar HDL.
Cara menyiapkannya adalah 20 gram
daun salam direbus dalam 400 mL air di atas penangas air selama 15 menit,
kemudian minum 2 kali sehari masing-masing 200 mL.
3.
Bawang Merah
Bawang merah mengandung aliin, fruktosan,
sakarosa, flavonoid, serta steroid saponin.
Mekanisme bawang merah menyusutkan
kadar kolesterol jahat adalah dengan menyusutkan kadar LDL dan meningkatkan
kadar HDL.
Umbi bawang merah segar dapat
dikonsumsi langsung dengan dosis 50 gram setiap hari selama 5 bulan.
4.
Daun Seledri
Daun seledri mengandung minyak
atsiri, flavonoid (apiin, apigenin, isokuersitrin), kumarin, saponin, tanin,
dll.
Daun seledri dapat dikonsumsi
dengan cara merebus 1 sendok makan serbuk daun seledri kering dalam 2 gelas
air. Dinginkan, saring lalu diminum sekaligus. Atau dapat juga dibuat jus segar
denga memblender 200 gram daun segar, lalu minum sekaligus.
Sebaiknya ramuan ini tidak diminum
wanita hamil dan penderita infeksi ginjal. Kandungan minyak atsirinya dapat
memicu kontraksi rahim dan mengiritasi ginjal.
Kunjungi juga : 5 Manfaat Seledri Bagi Kesehatan dan Kecantikan
5.
Daun Dewa
Daun dewa mengandung flavonoid,
tanin galat, saponin, dan steroid/triterpenoid.
Mekanisme daun dewa menyusutkan
kadar kolesterol jahat adalah dengan menyusutkan kadar kolesterol total dan
trigiserida serta meningkatkan kadar HDL.
Daun dewa dapat dikonsumsi dengan
cara menyeduh 5 helai daun dewa segar dengan 110 mL air. Minum sekaligus sekali
sehari.
6.
Daun Murbei
Daun murbei mengandung karoten,
asam suksinat, adenin, kolin, amilase, ergosterol, asam pipekalat, kuersetin,
dan mulberrosida A.
Efek penurunan kadar kolesterol
jahatnya terutama dipengaruhi oleh kandungan kuersetin.
Daun murbei dapat dikonsumsi dengan
cara merebus 30 gram daun murbei segar dalam 2 gelas air selama 15 menit,
setelah dingin diperas dan disaring, diminum sehari dua kali sama banyak pagi
dan sore.
Daun murbei juga dapat dikeringkan
dan diserbuk kemudian dimasukkan ke dalam kapsul (500 mg/kapsul). Minum 3 kali
sehari 2 kapsul.
7.
Akar Kelembak
Komponen utama akar kelembak
adalah turunan hidroksiantrasena, termasuk emodin, phycione, aloe-emodin
dan glikosida krisofanol.
Akar kelembak berfungsi
sebagai serat diet yang menghambat enzim skualen epoksidase yang mengkatalisis
proses pembentukan kolesterol.
Cara menyiapkannya adalah 1,65 gram
akar kelembak direbus dalam 150 mL air selama 10-15 menit, saring, diminum
malam hari sebelum tidur.
PERHATIAN!!! Wanita hamil
dan menyusui sebaiknya tidak mengonsumsi ramuan ini karena dapat memicu
kontraksi rahim dan menyebabkan kerusakan genetik. Penggunaan jangka lama dapat
menganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh dan menyebabkan air seni menjadi
kuning atau merah kecokelatan. Konsumsi melebihi dosis yang dianjurkan juga
dapat menyebabkan diare.
8. Bawang Sabrang
Bawang sabrang mengandung banyak
senyawa seperti eleutherin, eleuthosida B, eleutherol, eleuthinon A, dan
lain-lain.
Mekanisme bawang sabrang menyusutkan
kadar kolesterol jahat adalah dengan menyusutkan kadar LDL.
Cara menyiapkannya adalah cuci ± 50
gram bawang sabrang, parut, kemudian peras dan saring. Hasil saringan ditambah
setengah gelas air matang panas. Minum seperempat gelas, pagi dan sore.
Bawang sabrang juga dapat
dikonsumsi langsung 7-10 siung 3 kali sehari. Untuk mengurangi baunya, Anda
dapat memakannya bersama pisang.
PERHATIAN!!! Sebaiknya
wanita hamil, penderita diare dan tekanan drah rendah tidak mengonsumsi ramuan
di atas. Bawang sabrang memiliki efek merangsang buang air besar dan buang air
kecil, sehingga dapat menyebabkan diare bertambah parah, memicu dehidrasi, dan
menyebabkan tekanan drah menurun.
9.
Daun Peppermint
Jika kurang suka mengonsumsi bawang
sabrang, Anda dapat mengonsumsi daun peppermint atau sering disebut daun pokok
(Melayu), daun bijanggut atau bujanggut (Sunda), dan daun janggot (Jawa).
Kandungan utama daun peppermint
adalah mentol; monoterpen, flavonoid, asam fenolat, dan triterpen.
Mekanisme daun peppermint menyusutkan
kadar kolesterol jahat adalah dengan menyusutkan kadar LDL dan meningkatkan
kadar HDL.
Dosis daun peppermint adalah 1-3
gram, 3 kali sehari. Anda dapat merebus 1,5-3 gram daun peppermint kering dalam
150 mL air panas, saring dan minum 3 kali sehari sebelum makan.
Jika Anda memiliki radang pada
saluran pencernaan dan saluran kemih atau gangguan fungsi hati, sebaiknya
hindari mengonsumsi daun peppermint. Begitu juga bagi wanita hamil dan menyusui
tanpa sepengetahuan medis.
10.
Biji Kelabet
Tanaman obat lain
yang dapat digunakan dalam menyusutkan kadar kolesterol jahat adalah
mengonsumsi biji kelabet.
Biji kelabet mengandung steroid
saponin, sterol, flavonoid, dan minyak atsiri.
Mekanisme biji kelabet menyusutkan
kadar kolesterol jahat adalah dengan menyusutkan kolesterol total dan triglserida.
Dosis biji kelabet adalah 6 gram
biji atau setara dengan merendam 0,5 gram serbuk halus biji dalam 150 mL air
dingin selama 3 jam.
PERHATIAN!!! Sebaiknya
wanita hamil tidak mengonsumsi biji kelabet karena dapat memicu kontraksi
rahim. Meskipun begitu, biji kelabet dapat membantu meningkatkan produksi ASI
pada wanita menyusui.
Konsumsi dalam jumlah besar dapat
menyebabkan nyeri perut ringan. Apabila muncul tanda alergi seperti sesak
napas, rhinitis, pingsan, atau pembengkakan pada wajah, sebaiknya konsumsi
dihentikan.
Selain pengobatan di atas, Anda
juga dianjurkan agar melakukan hal-hal berikut demi mengoptimalkan pengobatan.
1.
Berhenti merokok.
2.
Batasi asupan lemak harian. Agar lebih jelasnya, Anda dapat berkonsultasi dengan ahli gizi di puskesmas
atau rumah sakit terdekat.
3.
Hindari makanan yang banyak mengandung gula.
4.
Gunakan minyak yang mengandung asam lemak tak
jenuh tnggi seperti minyak kanola atau minyak zaitun ketika memasak. Banyak
konsumsi makanan yang kaya akan asam lemak omega 3 seperti ikan salmon, tahu,
tempe, dan susu kedelai guna menyusutkan kadar LDL.
5.
Makan banyak buah dan sayur.
6.
Batasi konsumsi garam sebanyak 6 gram/hari.
7.
Hindari konsumsi minuman beralkohol.
8.
Olah raga rutin terutama aerobik.
9.
Pertahankan berat badan normal.
10.
Cek kadar kolesterol secara rutin.
Kunci pengobatan hiperkolesterolemia yang paling mujarab adalah gaya hidup
yang sehat.
Oleh karena itu, mari biasakan hidup sehat dari
sekarang.
Jika setelah pengobatan, gejala tidak segera membaik,
segeralah konsultasi ke dokter.
Semoga Resep Obat Tradisional yang kami berikan dapat
memberikan manfaat dan salam sehat!
Belum ada tanggapan untuk "10 Resep Obat Tradisional Alami untuk Melawan Kolesterol"
Posting Komentar