Diare
memang penyakit yang sering dialami oleh banyak orang. Sama seperti flu, diare
bisa sembuh dengan sendirinya dalam satu atau dua hari. Tapi
jika hingga satu bulan diare masih belum sembuh, bisa jadi merupakan pertanda
suatu penyakit kronis.
Seseorang disebut mengalami diare ketika
mengalami perubahan konsistensi feses dan frekuensi BAB. Jika Anda BAB lebih
dari 3 kali sehari dan feses menjadi lembek atau berair, berarti Anda mengalami
diare.
Bila kurang dari 3 kali, mungkin Anda
mengalami gangguan pencernaan ringan, misal setelah mengonsumsi makanan yang
terlalu asam, pedas, atau berminyak.
Penyebab Diare
1.
Bakteri atau parasit yang terdapat pada
makanan yang dikonsumsi.
2.
Virus seperti flu, norovirus, atau rotavirus.
Rotavirus adalah penyebab utama diare pada anak-anak.
3.
Intoleran dan sensitif terhadap makanan
tertentu yang susah dicerna. Contohnya pada kasus orang yang mengidap
intoleransi laktosa.
4.
Mengonsumsi obat-obat tertentu seperti
antibiotik, obat kanker, dan antasida yang mengandung magnesium (MgOH).
5.
Gangguan fungsi usus besar (irritable bowel syndrome).
6.
Penyakit yang menyerang organ pencernaan
(lambung, usus halus, usus besar), misal penyakit Crohn.
7.
Pasca operasi pada bagian perut karena
kadang-kadang operasi bisa menyebabkan makanan melewati organ pencernaan lebih
cepat.
8.
Kadang-kadang tidak diketahui penyebabnya.
Bila diare disebabkan oleh infeksi bakteri,
parasit, atau virus, selain feses lembek dan sering BAB, gejala lain yang
mungkin timbul adalah demam, menggigil, dan terdapat darah atau nanah pada
feses.
Diare
bisa menyebabkan dehidrasi karena banyak cairan yang keluar bersama BAB. Jika
tubuh mengalami dehidrasi, banyak fungsi tubuh yang tidak bekerja dengan baik.
Pada anak-anak, orang tua, dan orang dengan daya tahan tubuh lemah, hal ini
bisa menyebabkan kematian.
Segera
kunjungi dokter bila Anda menemui gejala berikut:
1.
Gejala dehidrasi:
a. Haus
b. Frekuensi
BAK menurun (tidak BAK >6 jam)
c. Kulit
kering dan mata cekung
d. Lemas
dan gelisah
e. Kepala
terasa ringan
f. Urin
berwarna gelap
g. Kulit
lama kembali seperti semula setelah dicubit
h. Penurunan
berat badan yang drastis
2.
Diare lebih dari dua hari (untuk dewasa) dan
lebih dari 24 jam (untuk anak-anak)
3.
Nyeri hebat di bagian perut atau anus (pada
orang dewasa)
4.
Demam 38 oC atau lebih
5.
Feses berdarah atau bernanah
6.
Feses berwarna hitam
Yang Harus Dilakukan Saat Diare
1.
Hindari makanan asam, pedas, berminyak,
bersantan, produk susu, makanan tinggi serat, makanan yang manis, dan minuman
bersoda selama diare.
2.
Tetap usahakan makan untuk menjaga asupan
nutrisi tubuh.
3.
Banyak
minum air untuk mencegah dehidrasi, terutama ketika demam agar
suhu tubuh segera kembali normal. Bila perlu minum oralit untuk mengembalikan
keseimbangan elektrolit tubuh.
Anda
dapat membeli oralit di apotek atau membuat sendiri dengan cara mencampur satu
sendok teh gula pasir dan seperempat sendok teh garam dengan 200 mL air hangat.
Minum dua gelas setiap selesai BAB.
4.
Cuci tangan sesudah BAB dan BAK
Obat Tradisional untuk Diare
1. Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.)
Mungkin
daun jambu biji adalah obat herbal yang paling terkenal untuk mengobati diare.
Salah satu obat herbal terstandar di Indonesia, Diapet®, menggunakan ekstrak
daun jambu biji dalam formulanya.
Obat
herbal terstandar adalah obat herbal yang telah distandardisasi dan melalui uji
pra klinis (uji ke hewan uji) untuk mengetahui keamanan dan efektivitasnya.
Daun
jambu biji mengandung tanin yang dapat mengurangi gerak peristaltik usus,
kuersetin yang menghambat kontraksi usus, dan alkaloid yang dapat menghambat
bakteri penyebab diare.
Cara
pembuatannya adalah dengan merebus segenggam daun jambu biji yang
masih muda dan segar dengan 3 gelas air hingga tinggal setengahnya. Minum 2-3
kali sehari.
Anda
juga bisa melakukan variasi dengan melumatkan 30 gram daun jambu biji muda,
kemudian tambahkan garam satu ujung sendok dan setengah cangkir air panas. Aduk
rata. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Jika penderita masih diare,
dapat diulangi 2-3 kali sehari.
2. Gambir (Uncaria gambir Roxb.)
Kandungan
utama gambir adalah tanin yang dapat membantu menghentikan diare dengan cara
mengurangi gerak peristaltik usus. Gambir juga memiliki aktivitas antibakteri.
Cara membuatnya adalah dengan merebus
sepotong gambir, sepotong kunyit, dan segenggam herba patikan cina segar dengan
air 110 mL selama 15 menit sejak mendidih. Saring dan dinginkan. Diminum 1 kali
sehari 100 mL selama 3 hari. Jika setelah 3 hari masih belum sembuh, sebaiknya
berkunjung ke dokter.
3. Kulit Kayu Bunga Merak (Caesalpinia pulcherrima L.)
Kulit kayu bunga merak mengandung glikosida
dan terpenoid yang dapat menghambat bakteri Bacillus
aureus dan Shigella dysenteriae
penyebab diare.
Cara pembuatannya adalah 15 gram kulit
batang bunga merak yang sudah ditumbuk halus direbus dengan 400 mL air hingga
tersisa 200 mL, kemudian disaring dan airnya diminum selagi hangat.
Ibu
hamil trimester pertama sebaiknya tidak mengonsumsi ramuan ini karena dapat menyebabkan
keguguran.
4. Daun Pare (Momordica charantia L.)
Daun
pare memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli, bakteri yang sering menyebabkan diare.
Dosisnya adalah 1-2 gram serbuk daun
pare (dapat dimasukkan dalam kapsul) sehari.
PERHATIAN !!! Sebaiknya Daun Pare tidak dikonsumsi
oleh wanita hamil dan menyusui. Daun pare diketahui dapat menyebabkan keguguran
dan kandungan senyawanya dapat masuk ke dalam air susu.
Karena
semua bagian tanaman pare (terutama buah dan dan biji) dapat menurunkan kadar
gula darah, bagi penderita diabetes sebaiknya berdiskusi dulu dengan dokter
bila ingin mengonsumi daun pare.
5. Buah Ketumbar (Coriandrum sativum L.)
Kandungan
minyak atsiri dari buah ketumbar dapat merangsang pengeluaran asam lambung,
melancarkan buang angin, antikolik dan spasmolitik (mengurangi kejang otot yang
menyebabkan nyeri). Hal ini dapat membantu meredakan rasa tidak nyaman yang
sering dialami ketika diare, seperti perut begah dan nyeri.
Selain
itu, minyak atsiri buah ketumbar memiliki aktivitas antibakteri sehingga dapat
membantu meredakan diare yang disebabkan oleh bakteri.
Cara membuatnya adalah dengan merebus
7-15 gram serbuk buah ketumbar dalam 250 mL air. Hitung 30 menit setelah air
mendidih hingga tinggal 1/3 bagian volume awal. Saring dan dinginkan. Segera
minum sebelum 24 jam.
PERHATIAN !!! Sebaiknya
ramuan ini dihindari oleh penderita gangguan fungsi saraf.
Semoga bermanfaat!
Belum ada tanggapan untuk "5 Obat Tradisional Atasi Diare Tanpa Melilit"
Posting Komentar