5 Obat Tradisional Atasi Diare Tanpa Melilit


Diare memang penyakit yang sering dialami oleh banyak orang. Sama seperti flu, diare bisa sembuh dengan sendirinya dalam satu atau dua hari. Tapi jika hingga satu bulan diare masih belum sembuh, bisa jadi merupakan pertanda suatu penyakit kronis.

Seseorang disebut mengalami diare ketika mengalami perubahan konsistensi feses dan frekuensi BAB. Jika Anda BAB lebih dari 3 kali sehari dan feses menjadi lembek atau berair, berarti Anda mengalami diare.

Bila kurang dari 3 kali, mungkin Anda mengalami gangguan pencernaan ringan, misal setelah mengonsumsi makanan yang terlalu asam, pedas, atau berminyak.

Penyebab Diare

1.   Bakteri atau parasit yang terdapat pada makanan yang dikonsumsi.
2.   Virus seperti flu, norovirus, atau rotavirus. Rotavirus adalah penyebab utama diare pada anak-anak.
3.   Intoleran dan sensitif terhadap makanan tertentu yang susah dicerna. Contohnya pada kasus orang yang mengidap intoleransi laktosa.
4.   Mengonsumsi obat-obat tertentu seperti antibiotik, obat kanker, dan antasida yang mengandung magnesium (MgOH).
5.   Gangguan fungsi usus besar (irritable bowel syndrome).
6.   Penyakit yang menyerang organ pencernaan (lambung, usus halus, usus besar), misal penyakit Crohn.
7.   Pasca operasi pada bagian perut karena kadang-kadang operasi bisa menyebabkan makanan melewati organ pencernaan lebih cepat.
8.   Kadang-kadang tidak diketahui penyebabnya.

Bila diare disebabkan oleh infeksi bakteri, parasit, atau virus, selain feses lembek dan sering BAB, gejala lain yang mungkin timbul adalah demam, menggigil, dan terdapat darah atau nanah pada feses.

Diare bisa menyebabkan dehidrasi karena banyak cairan yang keluar bersama BAB. Jika tubuh mengalami dehidrasi, banyak fungsi tubuh yang tidak bekerja dengan baik. Pada anak-anak, orang tua, dan orang dengan daya tahan tubuh lemah, hal ini bisa menyebabkan kematian.

Segera kunjungi dokter bila Anda menemui gejala berikut:
1.   Gejala dehidrasi:
a.   Haus
b.   Frekuensi BAK menurun (tidak BAK >6 jam)
c.   Kulit kering dan mata cekung
d.   Lemas dan gelisah
e.   Kepala terasa ringan
f.     Urin berwarna gelap
g.   Kulit lama kembali seperti semula setelah dicubit
h.   Penurunan berat badan yang drastis
2.   Diare lebih dari dua hari (untuk dewasa) dan lebih dari 24 jam (untuk anak-anak)
3.   Nyeri hebat di bagian perut atau anus (pada orang dewasa)
4.   Demam 38 oC atau lebih
5.   Feses berdarah atau bernanah
6.   Feses berwarna hitam

Yang Harus Dilakukan Saat Diare

1.   Hindari makanan asam, pedas, berminyak, bersantan, produk susu, makanan tinggi serat, makanan yang manis, dan minuman bersoda selama diare.
2.   Tetap usahakan makan untuk menjaga asupan nutrisi tubuh.
3.   Banyak minum air untuk mencegah dehidrasi, terutama ketika demam agar suhu tubuh segera kembali normal. Bila perlu minum oralit untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit tubuh.

Anda dapat membeli oralit di apotek atau membuat sendiri dengan cara mencampur satu sendok teh gula pasir dan seperempat sendok teh garam dengan 200 mL air hangat. Minum dua gelas setiap selesai BAB.
4.   Cuci tangan sesudah BAB dan BAK

Obat Tradisional untuk Diare

1.   Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.)

Mungkin daun jambu biji adalah obat herbal yang paling terkenal untuk mengobati diare. Salah satu obat herbal terstandar di Indonesia, Diapet®, menggunakan ekstrak daun jambu biji dalam formulanya.

Obat herbal terstandar adalah obat herbal yang telah distandardisasi dan melalui uji pra klinis (uji ke hewan uji) untuk mengetahui keamanan dan efektivitasnya.

Daun jambu biji mengandung tanin yang dapat mengurangi gerak peristaltik usus, kuersetin yang menghambat kontraksi usus, dan alkaloid yang dapat menghambat bakteri penyebab diare.

Cara pembuatannya adalah dengan  merebus segenggam daun jambu biji yang masih muda dan segar dengan 3 gelas air hingga tinggal setengahnya. Minum 2-3 kali sehari.

Anda juga bisa melakukan variasi dengan melumatkan 30 gram daun jambu biji muda, kemudian tambahkan garam satu ujung sendok dan setengah cangkir air panas. Aduk rata. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Jika penderita masih diare, dapat diulangi 2-3 kali sehari.

2.   Gambir (Uncaria gambir Roxb.)

Kandungan utama gambir adalah tanin yang dapat membantu menghentikan diare dengan cara mengurangi gerak peristaltik usus. Gambir juga memiliki aktivitas antibakteri.


Cara membuatnya adalah dengan merebus sepotong gambir, sepotong kunyit, dan segenggam herba patikan cina segar dengan air 110 mL selama 15 menit sejak mendidih. Saring dan dinginkan. Diminum 1 kali sehari 100 mL selama 3 hari. Jika setelah 3 hari masih belum sembuh, sebaiknya berkunjung ke dokter.

3.   Kulit Kayu Bunga Merak (Caesalpinia pulcherrima L.)

 Kulit kayu bunga merak mengandung glikosida dan terpenoid yang dapat menghambat bakteri Bacillus aureus dan Shigella dysenteriae penyebab diare.

Cara pembuatannya adalah 15 gram kulit batang bunga merak yang sudah ditumbuk halus direbus dengan 400 mL air hingga tersisa 200 mL, kemudian disaring dan airnya diminum selagi hangat.

Ibu hamil trimester pertama sebaiknya tidak mengonsumsi ramuan ini karena dapat menyebabkan keguguran.

4.   Daun Pare (Momordica charantia L.)

Daun pare memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli, bakteri yang sering menyebabkan diare.



Dosisnya adalah 1-2 gram serbuk daun pare (dapat dimasukkan dalam kapsul) sehari.

PERHATIAN !!! Sebaiknya Daun Pare tidak dikonsumsi oleh wanita hamil dan menyusui. Daun pare diketahui dapat menyebabkan keguguran dan kandungan senyawanya dapat masuk ke dalam air susu.

Karena semua bagian tanaman pare (terutama buah dan dan biji) dapat menurunkan kadar gula darah, bagi penderita diabetes sebaiknya berdiskusi dulu dengan dokter bila ingin mengonsumi daun pare.

5.   Buah Ketumbar (Coriandrum sativum L.)

Kandungan minyak atsiri dari buah ketumbar dapat merangsang pengeluaran asam lambung, melancarkan buang angin, antikolik dan spasmolitik (mengurangi kejang otot yang menyebabkan nyeri). Hal ini dapat membantu meredakan rasa tidak nyaman yang sering dialami ketika diare, seperti perut begah dan nyeri.

Selain itu, minyak atsiri buah ketumbar memiliki aktivitas antibakteri sehingga dapat membantu meredakan diare yang disebabkan oleh bakteri.

Cara membuatnya adalah dengan merebus 7-15 gram serbuk buah ketumbar dalam 250 mL air. Hitung 30 menit setelah air mendidih hingga tinggal 1/3 bagian volume awal. Saring dan dinginkan. Segera minum sebelum 24 jam.

PERHATIAN !!! Sebaiknya ramuan ini dihindari oleh penderita gangguan fungsi saraf.

Semoga bermanfaat!

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "5 Obat Tradisional Atasi Diare Tanpa Melilit"

Posting Komentar