Impoten
atau lemah syahwat atau disfungsi
ereksi adalah suatu kondisi di mana seseorang tidak mampu untuk mencapai atau
mempertahankan ereksi.
Kondisi ini umum terjadi pada pria berusia 40 tahun ke atas.
Diperkirakan separuh laki-laki berusia 40-70 tahun mengalami disfungsi ereksi hingga derajat tertentu.
Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan pria berusia di bawah 40 tahun sudah mengalami disfungsi ereksi.
Kondisi ini umum terjadi pada pria berusia 40 tahun ke atas.
Diperkirakan separuh laki-laki berusia 40-70 tahun mengalami disfungsi ereksi hingga derajat tertentu.
Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan pria berusia di bawah 40 tahun sudah mengalami disfungsi ereksi.
Tidak bisa dipungkiri kondisi ini masih dianggap
memalukan di masyarakat.
Akibatnya banyak pria yang tidak berani berkunjung ke dokter dan memilih mencari sendiri pengobatan untuk disfungsi ereksi yang dialami.
Padahal penting sekali berkunjung ke dokter untuk mencari tahu penyebab disfungsi ereksi yang dialami seseorang sehingga pengobatan akan optimal.
Akibatnya banyak pria yang tidak berani berkunjung ke dokter dan memilih mencari sendiri pengobatan untuk disfungsi ereksi yang dialami.
Padahal penting sekali berkunjung ke dokter untuk mencari tahu penyebab disfungsi ereksi yang dialami seseorang sehingga pengobatan akan optimal.
Penyebab Impotensi
Ketika pria terangsang secara seksual, otak
akan mengirimkan sinyal ke saraf di penis.
Sinyal ini akan meningkatkan aliran darah menuju penis sehingga menyebabkan penis menjadi membesar dan mengeras.
Sinyal ini akan meningkatkan aliran darah menuju penis sehingga menyebabkan penis menjadi membesar dan mengeras.
Jika terjadi gangguan pada sistem saraf atau
aliran darah, dapat terjadi disfungsi ereksi.
Segala sesuatu yang mempengaruhi hasrat seksual (libido), juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi karena penurunan libido menyebabkan otak sulit memicu ereksi.
Kondisi psikologis seperti depresi dapat menurunkan libido dan mengurangi kadar hormon di tubuh.
Segala sesuatu yang mempengaruhi hasrat seksual (libido), juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi karena penurunan libido menyebabkan otak sulit memicu ereksi.
Kondisi psikologis seperti depresi dapat menurunkan libido dan mengurangi kadar hormon di tubuh.
Secara ringkas, penyebab disfungsi ereksi ada
2:
1.
Fisik
a. Penyempitan
pembuluh darah yang menuju ke penis – biasanya terkait kondisi seperti tekanan
darah tinggi, kadar kolesterol darah tinggi, atau diabetes
b. Gangguan
saraf:
1.) Multiple sclerosis:
kondisi yang mempengaruhi gerak dan kesimbangan tubuh
2.) Parkinson’s disease:
kondisi yang mempengaruhi kemampuan otak mengoordinasikan pergerakan, seperti
berjalan, berbicara, dan menulis
3.) Cedera
atau gangguan pada saraf tulang belakang
4.) Stroke: terganggunya aliran
darah ke otak
c. Masalah
hormonal:
1.) Hipogonad:
kondisi yang menyebabkan rendahnya kadar testosteron (hormon seks laki-laki)
2.) Hipertiroid:
produksi hormon tiroid yang berlebihan
3.) Hipotiroid:
produksi hormon tiroid yang tidak mencukupi
4.) Cushing’s syndrome:
kondisi yang mempengaruhi produksi hormon kortisol
d. Operasi
atau cedera pada penis
e. Anatomi
penis
Peyronie's
disease: kondisi di mana terbentuk plak (jaringan parut yang
mengeras) di dalam penis akibat cedera yang mengakibatkan perdarahan di dalam
penis. Kondisi ini menyebabkan penis melengkung dan nyeri saat ereksi.
f. Konsumsi
obat tertentu seperti
1.) Antihipertensi
2.) Diuretik
– digunakan pada hipertensi, gagal jantung, atau penyakit ginjal
3.)
Fibrat – obat untuk menurunkan kadar
kolesterol darah
4.)
Kortikosteroid
5.)
Sitotoksik – pengobatan kanker
6.)
Anti androgen – obat untuk menekan hormon seks
laki-laki
7.)
Antidepresan – obat untuk depresi dan beberapa jenis
nyeri
8.)
Antikonvulsan – obat epilepsi
9.)
Antagonis H2 – obat tukak lambung
10.) Antihistamin
– obat alergi
2.
Psikologis
a. Kecemasan
b. Depresi
c. Masalah
dengan pasangan
3.
Penyebab lain:
a. Konsumsi
minuman beralkohol
b. Kelelahan
c. Konsumsi
obat terlarang seperti heroin, ganja, atau kokain
Kadang-kadang disfungsi ereksi hanya terjadi
pada situasi tertentu.
Misal, seseorang bisa mengalami ereksi pada saat masturbasi atau ketika bangun tidur, tapi tidak bisa ereksi ketika bersama pasangan.
Jika hal ini terjadi, bisa jadi disfungsi ereksi disebabkan oleh faktor psikologis.
Misal, seseorang bisa mengalami ereksi pada saat masturbasi atau ketika bangun tidur, tapi tidak bisa ereksi ketika bersama pasangan.
Jika hal ini terjadi, bisa jadi disfungsi ereksi disebabkan oleh faktor psikologis.
Jika ereksi tidak terjadi dalam situasi
apapun, kemungkinan penyebab disfungsi ereksi adalah gangguan pada fisik.
Bisa juga gabungan dari keduanya.
Misal, seseorang tidak bisa ereksi karena diabetes yang dideritanya.
Hal ini menyebabkan orang tersebut depresi.
Gabungan diabetes dan depresi ini akan memperparah disfungsi ereksi yang terjadi.
Bisa juga gabungan dari keduanya.
Misal, seseorang tidak bisa ereksi karena diabetes yang dideritanya.
Hal ini menyebabkan orang tersebut depresi.
Gabungan diabetes dan depresi ini akan memperparah disfungsi ereksi yang terjadi.
Terapi Disfungsi Ereksi
Terapi disfungsi ereksi akan disesuaikan
dengan penyebabnya.
Penyebab disfungsi ereksi yang paling umum adalah penyempitan pembuluh darah arteri (aterosklerosis).
Pada kasus ini, terapi yang disarankan adalah perubahan gaya hidup, seperti:
Penyebab disfungsi ereksi yang paling umum adalah penyempitan pembuluh darah arteri (aterosklerosis).
Pada kasus ini, terapi yang disarankan adalah perubahan gaya hidup, seperti:
1.
menurunkan berat badan bagi yang mempunyai
berat badan berlebih,
2.
berhenti merokok,
3.
berhenti minum minuman beralkohol,
4.
berhenti mengonsumsi obat terlarang,
5.
olah raga teratur,
6.
mengurangi stres.
Terapi ini bermanfaat untuk mengurangi risiko
penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan atau pembuluh darah, misal gagal
jantung, aritmia, stroke).
Hal ini akan menghilangkan disfungsi ereksi sekaligus meningkatkan kesehatan penderita.
Hal ini akan menghilangkan disfungsi ereksi sekaligus meningkatkan kesehatan penderita.
Penderita disfungsi ereksi bisa juga diberi
pengobatan untuk kondisi aterosklerosisnya seperti obat golongan statin untuk
menurunkan kadar kolesterol darah dan tekanan darah.
Disfungsi ereksi juga dapat diobati menggunakan
sildenafil (Viagra®) atau tadalafil (Cialis®).
Obat ini dapat meningkatkan aliran darah menuju penis.
Sayangnya, banyak orang yang sering membeli ini secara bebas di toko obat atau apotek.
Sebaiknya Anda berkonsultasi dulu ke dokter sebelum menggunakan obat ini karena Viagra® dan Cialis® sebenarnya merupakan obat keras atau obat yang hanya boleh dibeli dengan resep dokter.
Obat ini dapat meningkatkan aliran darah menuju penis.
Sayangnya, banyak orang yang sering membeli ini secara bebas di toko obat atau apotek.
Sebaiknya Anda berkonsultasi dulu ke dokter sebelum menggunakan obat ini karena Viagra® dan Cialis® sebenarnya merupakan obat keras atau obat yang hanya boleh dibeli dengan resep dokter.
Selain itu, ada juga pompa vakum untuk
memperlancar aliran darah menuju penis.
Tingkat keberhasilan metode ini cukup tinggi, mencapai 90%. Metode ini sebaiknya tidak dipakai untuk penderita disfungsi ereksi yang mengonsumsi obat anti penggumpalan darah.
Tingkat keberhasilan metode ini cukup tinggi, mencapai 90%. Metode ini sebaiknya tidak dipakai untuk penderita disfungsi ereksi yang mengonsumsi obat anti penggumpalan darah.
Jika disfungsi ereksi terjadi kerena faktor
psikologis, terapi yang dilakukan meliputi cognitive
behavioural therapy (CBT) dan terapi seks.
Obat Tradisional untuk Disfungsi Ereksi (Impotensi)
Cabe jawa adalah tanaman yang sudah digunakan
secara turun-temurun dan teruji ilmiah untuk mengobati disfungsi ereksi.
Cabe jawa mengandung piperin dan minyak atsiri yang dapat meningkatkan gairah seksual (afrodisiak).
Cabe jawa dapat meningkatkan kadar testosteron dalam darah dan memperlancar aliran darah menuju penis.
Cabe jawa mengandung piperin dan minyak atsiri yang dapat meningkatkan gairah seksual (afrodisiak).
Cabe jawa dapat meningkatkan kadar testosteron dalam darah dan memperlancar aliran darah menuju penis.
Hasil uji klinis dengan dosis 100 mg/hari
menunjukkan 7 dari 9 pria yang mengalami kondisi hipogonad, mengalami
peningkatan kadar testosteron dan peningkatan frekuensi hubungan seksual.
Hasi uji klinis tersebut juga menunjukkan bahwa cabe jawa aman dikonsumsi.
Hasi uji klinis tersebut juga menunjukkan bahwa cabe jawa aman dikonsumsi.
Cara membuat ramuan untuk
mengobati disfungsi ereksi adalah dengan mencampur 2,5-5 gram buah cabe jawa kering
dengan air secukupnya. Panaskan di atas tangas air hingga suhu 90 oC
(mendidih) dan tunggu hingga lima belas menit sambil sesekali diaduk. Saring
dan dinginkan kemudian minum. Cukup minum satu kali dalam sehari.
Semoga bermanfaat!
Belum ada tanggapan untuk "Kecil-kecil Cabe Jawa Obat Tradisional Impotensi"
Posting Komentar